Sunday, July 15, 2007

tentang cinta

aku belum pernah jatuh cinta? rasanya seperti pembohong besar...

sudah. aku pasti sudah pernah jatuh cinta.

aku jatuh cinta pertama kali, pada ibuku,
heran, mengapa orang ini selalu ada setiap aku butuhkan, dan memberikan semua yang aku senangi, saat kuminta atau tidak, saat aku sakit, saat aku baru bangun, saat akan terlelap, ia selalu ada.
ibu, padamu kutemukan cinta, sejati.

aku jatuh cinta pertama kali, pada ayahku,
tak percaya, betapa ia selalu berusaha dan bekerja tanpa kenal lelah, tanpa batas waktu,
hanya untuk memastikan, ada atap yang menaungi kami, ada makanan di atas meja, ada buku untuk kami baca, dan memimpin shalat dan doa kami,
ayah, padamu kutemukan cinta, suci.

dari kedua orang terkasih itu,
aku, saudara dekat, teman-teman, adik-adik,
dididik untuk menemukan
darimana semua cinta itu berasal
katanya, IA Maha Akbar, IA Sang Pencipta dan Pemilik Jagad Raya dan segala isinya, IA yang Maha Kaya,
ALLAHU RABBAL 'ALAMIN..

baru aku merasa puas..
karena di dalam keadaan serba terbatas dimana dunia berjalan, ada Yang Maha Tak Terbatas,
karena di dalam semua kekerdilan para makhluk yang berkeliaran di muka bumi, semua hanya ciptaan, tak ada diantara semua makhluk atau manusia, yang utama, kecuali para Nabi..

tentang cinta
aku hanya ingin mengatakan, bahwa cinta itu begitu besar dan suci
mungkin terlalu murni untuk bisa kupelajari
dari manusia
tapi tak kan pernah bisa jadi tak murni bila kita mencoba untuk mencari dari sumbernya
dari kalam sucinya (Al Qur'an) , dan dari contoh murninya (sunnah)

sewaktu jatuh hati, pada manusia,
aku sungguh merasa berkhianat
sungguh merasa kotor,
sungguh merasa penuh dosa..

tapi kurasa itu hanya karena aku belum memahami saja..
karena cinta, katanya, bisa jadi perantara pemahaman

mungkin aku hanya suka secara berlebihan dan menjadi buta? karena aku pernah patah hati..

kurasa aku ingin kembali berada dalam keadaan itu, sewaktu aku jatuh cinta, dimabuk cinta, dimana waktu itu semua kata-kata begitu indah lancar mengalir tanpa batas, tapi katanya, itu hanya kegilaan sementara (temporary insanity), benarkah?

tapi, tanpa itu, tak ada lagi gemerlap hati yang kukira sebagai kebahagiaan itu..
tanpa cinta, tak ada binar gemintang di hati yang membuat dunia terasa begitu indah..
tanpa cinta, tak bisa aku bertemu dengan gelombang kedamaian di pusat otak..


ketenangan, peace, solemn, serenity..
itu
cinta..
dan lebih dari itu

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home