Friday, December 15, 2006

les miserables

sejak tahun kemarin buku terbitan woodsworth classics itu, dah kupinjem. sempat seolah diingatkan waktu ada kakak kelas yang menulis di blog kalau dia sedang membaca edisi terjemahan dari buku itu. pantesan bisa dibaca cepet. buku aslinya tulisannya kecil dan halamannya dari kertas koran. tapi, suitable buat mataku yang plus.

sepupuku yang tahu aku sedang menulis buku, bersemangat meminjamkan koleksinya. aku, yang melakukan pertapaan membaca, menghindar dari buku-buku pinjamannya (yang kupilih sendiri) itu, sampai beberapa bulan lalu. buku2 itu sendiri baru kubaca setelah aku selesai membaca edisi terakhir harry potter yang tak juga kubaca karena malas melihat fontnya dan jumlah halamannnya. walau setelah memulai tak bisa berhenti.

les miserables. karena kurang menantang dibanding the tale of two cities dan great expectationya charles dickens, buku itu malas kubaca. masih ada persuassions-nya jean austen yang menunggu dibaca. sementara, buku leo tolstoy, hadji murat, sudah selesai duluan.

tadinya aku heran, kenapa para mantan aktivis kampus kok pada baca buku itu? aku waktu membaca halaman2 pertamanya jadi mundur dan memilih buku-buku lain.

ternyata, lewat halaman belasan baru ada sesuatu.
lebih dari narasi keseharian seorang pendeta, ada segi transpersonal yang mulai diceritakan. sedikit demi sedikit, tapi terlihat.

seperti memulai sebuah perjalanan. karena membutuhkan perjuangan buatku yang autis buat baca buku itu. dibanding baca buku konsep dan buku teori, novel dan cerpen yang berisi segi emosi dan sosial membutuhkan perjuangan pemikiran yang lebih. karena tak sekedar pemikiran.

satu hal sekarang. pendeta aja bisa segitunya, kok aku gak ya? itu aja yang memotivasiku untuk melaju ke halaman-halaman selanjutnya. plus, gak kebayang gimana harus menghadapi ngambeknya sepupuku (yang guru dan penulis cerita anak) kalau sebentar lagi buku-bukunya belum juga kukembalikan.

mungkin yang ada di pikirannya : (gina jadi bego apa nyolong bukuku?) hehe.. karena dulu waktu aku masih kecil dan dia sudah di sma, aku selalu melahap bacaan apapun dan jadi tantangan buatnya mengajariku berbagai hal.